Assalamualaikum.
Salamku untuk semua pembaca postingan ini.
Apa kabar kalian? Baik-baik saja kan? Jika iya, Alhamdulillah. Jika tidak, aku doakan agar segera berangsur membaik ya :)
Akhirnya aku kembali lagi menulis di blog ini.
Dahulu aku membuat blog ini untuk melatih diriku dalam segi menulis (langkah ini aku lakukan untuk persiapan mengerjakan skripsi), dan Alhamdulillah usahaku tak sia-sia. Blog ini menghantarkanku untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Terimakasih ya Allah, ini semua kuasa-Mu, aku hanya umat-Mu yang lemah, yang hanya dapat berusaha dan berdoa, namun Engkau menunjukkan kepadaku bahwa tiada usaha yang dapat mengkhianati hasil :)
Namun, maaf beribu maaf, blog ini sempat tiada postingan terbaru selama berbulan-bulan. Bukan, bukan aku tak mau menulis lagi. Aku hanya sedang menyesuaikan diriku dengan dunia baruku. Ya, kamu benar! Aku saat ini sudah memasuki dunia kerja. Aku bekerja sebagai guru matematika di salah satu MI atau setara SD. Aku membutuhkan waktu penyesuaian yang cukup lama karena seharusnya aku mengajar di jenjang SMP atau SMA, bukan SD. Namun, Allah punya rencana lain untukku.
Sebelum wisuda, aku mendapat tawaran menjadi guru pengganti di Sekolah itu. Awalnya, aku tak mau. "Aduh, ngajar anak SD, anak kecil aja gue nangisin mulu, gak deh", pikirku. Tapi, karena aku sudah bosan menunggu waktu wisuda (belum punya ijazah, jadi penggangguran haha), akhirnya aku terima tawaran tersebut. Aku anggap ini sebagai Challenge untuk diriku sendiri.
Mengajar di tingkat setara SD merupakan cobaan berat untukku. Mengeluh dan terus mengeluh, itu yang aku lakukan saat awal aku mengajar di sekolah tersebut. Bagaimana tidak, aku tidak terbiasa menghadapi anak-anak kecil seperti itu. Saat itu, aku hanya berpikir, "Tahan saja yuk, hanya sementara. Sedikit lagi usai, daripada bosan di rumah".
Dua bulan berlalu, aku melamar pekerjaan di salah satu SMK Swasta. Allah Maha Baik. Aku dipanggil untuk interview. Interview dan Tes pun berjalan sangat lancar. Kemungkinan besar aku diterima di sekolah itu sangatlah besar. Namun, ada sesuatu yang mengganjal pada diriku untuk mengambil kesempatan Emas itu. Ya, kamu benar, aku tidak melanjutkan microteaching dan proses selanjutnya. Benar saja, Allah sepertinya ingin aku tetap di sekolah tempatku mengajar.
Seminggu kemudian, pihak sekolah memintaku untuk tetap mengajar. Saat itu, aku sebenarnya menjawab dengan sedikit keraguan untuk menjawab iya karena sejujurnya aku tak sanggup menghadapi anak-anak yang super duper aktif itu. Hingga akhirnya aku mencoba menikmati semua proses dan jalan yang Allah berikan kepadaku. Walaupun tangis dan kesedihan menghinggap di diriku. Kalian bayangkan saja, aku hampir menyerah setelah aku menjawab iya untuk melanjutkan mengajar di sekolah itu karena terdapat perdebatan dengan anak kelas 1. Iya kelas 1. Tapi, siapa sangka perdebatan itu membuat aku sadar. Mungkin, semua ini karena aku tak mau ikhlas menjalani apa yang telah diberikan Allah kepadaku.
Akhirnya, setelah itu, aku terus mencoba mengikhlaskan segala apa yang diberikan oleh Allah karena aku yakin semua yang Allah pilihkan pasti terbaik untuk kita. Dann... kalian tahu apa hasilnya? Aku yang dahulu terus mengeluh dan mengeluh akhirnya sudah tidak lagi. Setelah mencoba ikhlas, ternyata aku dapat kabar gembira bahwa tanteku yang usianya hanya 2 tahun diatasku akan mengajar di sekolah yang sama denganku. Wah, sungguh luar biasa! Aku semakin menikmati. Anak-anak kelas 1 juga sudah bersahabat denganku dan perlahan aku mulai mencoba untuk terus melakukan yang terbaik dengan ijin-Nya. Aku juga dapat belajar ilmu-ilmu Agama di sekolah itu dan mulai untuk menghafal Al-Quran kembali (setelah sekian lama tidak menghafalnya).
Bagaimana? sungguh luar biasa kan ilmu Ikhlas itu? Memang sulit, tapi silahkan coba dan kamu akan mendapatkan sesuatu yang tak kamu sangka! Butuh berbulan-bulan memang, atau mungkin setahun, tapi pasti akan ada hasil. PASTI! Yakinlah!
Menyesuaikan diri. itulah alasanku tidak memberi sentuhan karya pada blog ini sebegitu lamanya. Tapi tenang, aku akan mencoba dan terus mencoba menghasilkan karya-karya pada blog ini lagi. Doakan saja.
Apakah kalian tahu apa arti dari tulisanku ini? Ada pesan yang tersirat, atau mungkin tak sadar telah kalian baca. IKHLAS. Satu kata yang penuh arti. Suatu keikhlasan yang tulus dari hati adalah sesuatu yang sangat penting. Susah memang untuk mengikhlaskan sesuatu. Namun, Sesuatu yang kamu ikhlaskan, akan mendapat ganti yang jauh lebih baik dari Allah. Mashaa Allah.