Tatapan
mata itu sangatlah tajam mengarahku. Bukan pandangan yang biasa orang lain
tujukan padaku. Tatapan ini begitu berarti. Memberikan sesuatu makna yang
berarti. Awalnya aku acuh, tak peduli. Tapi tak dapat kupungkiri, tatapannya
itu tulus, dari hati. Tatapan penuh senyuman yang mengirimkan suatu pesan
kepadaku.
Tatapan mata dari Dia selalu hadir
dalam bayanganku. Entah mengapa itu terjadi. Cinta? Apakah mungkin tatapan itu
memberikan signal cinta kepadaku? Beribu opini tersusun dalam pikiranku.
Bahagia? Aku tak tahu apa yang aku rasakan. Melihat tatapan matanya pertama
kali adalah hal yang biasa. Namun, setelah melihatnya kesian kalinya, aku
merasakan sesuatu yang berbeda dari tatapan itu. Hatiku bergetar saat aku
menatap dirinya. Menahan senyum bahagia didepannya itu sangat sulit bagiku.
Rasa bahagia ini seharusnya tidak aku tutupi begitu saja, namun aku malu
mengungkapkannya.
Apa mungkin ini benar namanya cinta?
Dulu aku pernah merasakan hal seperti ini, tapi dahulu, sebelum ‘dia’ meninggal
dunia. Apakah kini aku merasakannya lagi? Aku tak tahu apa yang aku rasakan
saat ini. Bimbang. Ragu? Ya aku memang ragu. Tapi itu hanya terjadi saat
awalnya. Kini, aku berusaha meyakinkan tatapan itu memang penuh makna dan arti.
Mengira-ngira kadang memang perlu. Perkiraanku memang demikian, namun tetap
akan ada dua kemungkinan. Perkiraanku memang benar atau sangat salah.
Perkara benar atau salah itu tidak
terlalu aku pikirkan. Aku merasakan apa yang aku rasa dan yakinkan saja saat ini.
Aku yakin, tatapan itu memang memiliki arti tersendiri sehingga membuat diriku
menjadi jatuh hati seperti ini. Aku hanya ingin jujur, jujur dengan perasaanku
ini saja. Mungkin ini terlalu naif, tapi aku tak tahu apa yang aku harus
lakukan lagi. Semua jawabannya hanya Sang pemilik tatapan penuh arti itu dan
Tuhan. Aku hanya dapat berusaha, berdoa, dan menerima hasil yang telah
ditentukan oleh Tuhan. Aku harus menerima apa adanya. Tatapan itu tetap
berkesan dihidupku, dan Kamu telah membuatku jatuh hati kembali. Terimakasih :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar